MASA BALITA
Aku dilahirkan di kota tercinta,yaitu Bandar Lampung,
pada hari Minggu, 8 September 1996 di Rumah Sakit Bumi Waras pada pukul 09.35
WIB dari pasangan Hamim Sudarsono dan Titik Nur Aeny. Aku lahir dengan berat 3
kg dan panjang 49 cm. Aku adalah anak bungsu dari 3 bersaudara..Saat balita,aku
tinggal di Blok K No. 19/20, Rajabasa Permai(RBP) sampe tahun 2003. Lalu pada
tahun 2004, kami pindah ke rumah yang ditempati hingga sekarang,yaitu Jl.
Purnawirawan, Gg.Swadaya 4 No.20B, Kelurahan Gunung Terang.
Seiring berjalannya waktu, aku sudah mulai bisa berjalan
saat umurku 11 bulan. Walaupun masih pegangan dengan benda yang ada di
sekitarku sih. Aku belajar berjalan dengan menggunakan walker,hingga
lama-kelamaan aku bisa berjalan tanpa menggunakan walker lagi. Aku juga
pernah jatuh dari kereta dorong,karena mencoba untuk turun sendiri darisana.
Namun,anehnya saat aku terjatuh, aku malah tertawa . Ibuku heran, namun dia
lega anak tersayangnya ternyata tidak apa-apa.
Sebelum memasuki taman kanak-kanak,aku terlebih dahulu belajar mengaji di Taman
Pendidikan Al-Quran ( TPA ) dekat lapangan tenis yang tidak jauh dari rumah. Di
TPA, aku belajar membaca dan menulis huruf Arab. Aku juga belajar tentang doa–
doa, surat–surat pendek,cara berwudhu,dan juga cara solat yang benar. Aku juga
mulai di didik untuk bisa membaca Iq’ra dengan baik dan benar. Aku diajarkan
mengaji oleh Abi Soleh, yang juga merupakan guru di salah satu sekolah dasar di
Bandar Lampung. dengan mulai lancarnya mengaji. Hanya berselang satu bulan,
usiaku genap 5 tahun. Berarti sudah waktunya aku masuk sekolah di Taman
Kanak-Kanak.
MASA
KANAK-KANAK
Orang tuaku akhirnya memutuskan untuk menyekolahkanku di SD
Alkautsar, yang terletak di jalan Bypass. Alasannya untuk menyekolahkanku di TK
Alkautsar adalah agar tertanam nilai-nilai moral dan ajaran-ajaran Agama islam
sejak kecil. Selain itu, TK ini dapat dibilang dekat dengan rumah karena hanya
berjarak 1 km dari rumahku. Akhirnya tiba hari pertama masuk sekolah, aku
ternyata ditempatkan pada kelas B2. Bel tanda masuk sudah berbunyi, namun masih
terlihat sosok seorang wanita yang berdiri di dekat jendela. Ia adalah ibuku
tercinta. Aku tidak mau ditinggal oleh ibuku sedikitpun, karena masih merasa
takut dengan keadaan kelas. Namun, ibu guru menjelaskan kepadaku, kalau aku
pasti tidak akan merasa takut berada di dalam kelas dan akan merasa
senang,karena kita akan bermain sambil belajar. Akhirnya dengan berat hati, aku
pun membiarkan ibuku menunggu di taman.
Di sekolah ini, Aku belajar membaca, menulis, berhitung,
menyanyi, juga menari. Sering kali tertulis di raportku ‘Sena sudah tambah
pintar tetapi sifatnya masih usil dan kurang teliti’. Aku dikenal dengan anak yang
usil dan kurang teliti oleh ibu guru. Saat pertama kali menulis,aku merasa
sangat kaku. Apalagi jika menulis tegak bersambung. Tanganku sampai harus
dipegangi oleh Ibu Guru karena sulitnya menulis huruf tersebut dan membutuhkan
yang sangat lama bahkan hingga berjam-jam. Meski sudah dibantu,tulisanku pun
masih jelek dan terlihat seperti “cacing kepanasan” yang sulit untuk
dibaca. Namun Ibu Guru tidak pernah memarahiku karena beliau sangat memaklumi
ku.
Setiap jam
istirahat, taman bermain yang terdapat di samping ruang kelas selalu disesaki
oleh para siswa,termasuk olehku.Kita harus menunggu giliran untuk bermain,
disini aku secara tidak langsung belajar untuk saling menghargai orang dan
membudayakan antre. Fasilitas bermain di TK ini dapat dibilang cukup lengkap,
seperti adanya perosotan, ayunan, jungkat-jungkit, dan tempat memanjat. Semua tersedia tapi terbatas, dan
tibalah giliranku untuk bermain perosotan. Naiklah aku ke tangga tempat untuk
meluncur dari perosotan, lalu meluncur dengan cepatnya dan bisa dibilang
“brutal”. Begitu seterusnya hingga aku lelah untuk bermain perosotan.
Kini giliran ayunan yang menjadi korban kebrutalanku, aku lompat dari tanah dan
langsung menginjak naik ke ayunan. Tiba-tiba,brukkk….. terdengar suara keras
sekali dari arah ayunan. Ternyata ayunan yang kunaiki rusak dan roboh. Aku
merasa sangat malu dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Dari sinilah, Aku belajar untuk lebih berhati-hati dan tidak merusak fasilitas
umum yang tersedia, karena itu akan merugikan banyak orang termasuk diri kita
sendiri.
Setelah
tamat dari Taman Kanak-Kanak Al-Kautsar, aku pun melanjutkan ke jenjang Sekolah
Dasar. Aku memilih melajutkan ke SD Al-Kautsar, yang masih satu perguruan dan
satu lokasi dengan TK Al-Kautsar. Aku duduk di kelas 1B,lalu setelah melewati
tahun-tahunku dengan ceria selama 3 tahun. Aku mendapat kabar yang sangat
mengejutkan. Ayahku memindahkanku ke SD KARTIKA II-5. Aku sangat sedih
mendengarnya,karena harus berpisah dengan sahabat-sahabatku. Tapi, life must
go on!
Di sekolahku yang baru, aku duduk di kelas 4D.Aku mendapatkan teman-teman yang
baik. Aku termasuk anak yang pintar dan karena usahaku, pada semester 2
aku mendapat Rangking 1 di kelas. Karena termasuk peringkat 3 besar, aku
masuk ke kelas unggulan kedua yaitu 5G. Di kelas baru ini, aku merasa
sangat nyaman dan senang. Aku mendapatkan banyak sekali sahabat-sahabat, yang
selalu bersama kemanapun kita pergi. Aku selalu belajar dengan rajin dan giat
untuk mendapatkan prestasi terbaik di kelas ini. Hasilnya saat pembagian
rapot,aku mendapatkan rangking 1 sekaligus mempertahankan rangking 1 yang aku
dapat saat kelas 4. Terdapat pesan dari wali kelas di buku rapotku, “Selamat
telah mendapat Rangking 1. Jangan sombong dan tetap berusaha untuk mempertahankan
prestasi yang didapat”. Saat semester 2, aku mengikuti bimbel di dekat
sekolahku, yaitu Bimbel Radin Intan. Pengajar di bimbel itu adalah guru di
sekolahku. Pada semester ini, aku tetap mempertahankan prestasiku dengan
mendapat Rangking 1 dikelasku.
Saat kelas 6,aku ditempatkan di kelas 6A, yaitu kelas unggulan pertama.Di kelas
ini awalnya aku sangat merasa tidak nyaman, karena siswanya sangat sombong dan
pelit. Namun, perlahan pandanganku berubah, karena mereka semakin hari semakin
dekat dan akhirnya menjadi sahabat. Namun di kelas ini, penulis tidak berhasil
mendapat peringkat karena persaingan yang ketat antar siswa.
Saat semester 2, aku mulai konsentrasi pada Ujian Nasional yang akan
diadakan dalam waktu dekat dengan rutin mengikuti Tryout dan Bimbel sekolah. Ujian Sekolah
sudah di depan mata,aku dan teman – temanku telah diberi bimbingan dari sekolah
untuk mengahdapi ujian ini. Berbagai macam tambahan pelajaran pun telah
diberikan . Akhirnya jerih payah kami tidak sia – sia ,semua siswa dan siswi SD
Kartika II-5 angkatan
2007/2008 lulus 100%. Aku pun lulus dengan nilai yang tidak terlalu
mengecewakan berhasil masuk 15
besar kelas.
Saat tiba PSB SMP
jurusan reguler, aku mengikuti tes PSB di SMPN 2 di kelas reguler. Sekolah
pilihanku,yaitu Pilihan pertama SMPN 2,dilanjutkan dengan SMPN 1,dan
terakhir SMPN 22. Aku sangat
ingin masuk ke SMPN 2,
dan aku terus berdoa agar doaku dikabulkan. Lalu, aku mendapat kabar baik bahwa
aku diterima di SMPN 2 Bandar Lampung,walaupun dengan urutan ke 5 dari bawah.
Sebelum menerima pendidikan formal di
SMP ini, aku terlebih dahulu menjalani MOS. Aku berada di kelompok Afrika. Saat itu
siswa – siswi baru diwajibkan memperkenalkan dirinya masing – masing. Aku
sangat menikmati MOS ini karena aku banyak mendapat teman baru. Pada saat MOS, setiap anak diwajibkan untuk
membuat surat cinta,mengumpulkan tanda tangan setiap anggota OSIS, dan
menghapal Mars dan Hymne SMPN 2.
Pada kelas 7,aku masuk di kelas 7B dengan wali kelas Pak
Tanwir. Tidak terasa satu semester telah berlalu. Ulangan semester pun
telah dilaksanakan. Saat
pembagian rapot, aku mendapatkan peringkat ke 5 di kelasku, namun aku tidak
merasa puas akan hasil itu dan berjanji akan belajar lebih giat
lagi untuk mendapat hasil yang maksimal
.
Saat kenaikan kelas 8 , aku ditempatkan
di kelas 8C dengan wali kelas bu Merita. Kelas 8c, terdiri dari 32 anak yang
sangat aktif,hal itu membuat kelas D’Cicak Kecil -sebutan untuk kelas 8C-
menjadi lebih ribut jika dibandingkan dengan kelas lain. Tak heran jika ada
guru yang kesal karena siswa yang ribut, termasuk aku. Seluruh anak kelas 8C
sangatlah kompak,sehingga membuatku betah berada di kelas ini. Pengalaman tak
terlupakan bagi penulis di masa ini adalah aku harus masuk kelas BK bersama
Adhian,Iszen,dan Niel karena dianggap guru kelas sudah terlalu ribut dalam
pelajaran di kelas. Namun, banyak hal yang dapat diambil positifnya dari
kejadian ini. Aku jadi lebih menghargai guru yang mengajar dan berjanji tidak
akan ribut jika berada di dalam kelas. Pada semester 2, aku menoreh prestasi
kembali, yaitu mendapat peringkat 1 dikelasku.
Sistem pengacakan kelas
masih berlaku di SMPN 2. Pada saat kenaikan kelas 9 ,seluruh siswa diacak
kelasnya.Kami sangat sedih karena harus berpisah kelas satu sama lain. Kami
sudah seperti keluarga sendiri yang sulit untuk dipisahkan. Terlalu banyak
kenangan indah yang ada di kelas ini. Aku akhirnya duduk di kelas 9C.
Di kelas ini, aku duduk sebangku dengan
Muhammad Iszenzia Nurizki, biasa dipanggil Iszen. Aku sangat dekat dengan
iszen, hingga kemanapun kita selalu bersama. Kita juga sering berbagi cerita
tentang kehidupan masing-masing termasuk, Lovelife.
Athena (Angkatan Terakhir Sembilan
Enam) adalah sebutan untuk kelas 9C. Kami adalah kelas yang kompak sejak awal ,
seru , kebersamaan yang kuat , dan saling mengerti satu sama lain. Wali kelas
9C adalah Ibu Ratna. Wali kelasku termasuk guru yang galak dan tegas, karena
itu aku dan teman-temanlku harus lebih disiplin dan tertib dalam KBM. Pada semester
1,aku sudah harus belajar lebih giat karena persiapan menghadapi Ujian Nasional
pada semester 2. Aku mengikuti Bimbel Ganesha Operation pada hari Rabu dan
Sabtu setiap jam 2 sampai jam 5. Pada semester 1, aku hanya dapat masuk 10
besar kelas.
Semester 2 pun
berlangsung, kegiatan belajarrku semakin padat. Hampir tidak ada waktu untuk
bermain, hanya sesekali saja aku refreshing dengan bermain musik. Seluruh siswa
dan siswi harus berjuang ekstra keras untuk lulus dengan hasil yang memuaskan, agar
memudahkan untuk masuk ke SMA favorit di Bandar Lampung. Siswa kelas 9 diwajibkan mengikuti pelajaran
tambahan yang diadakan oleh sekolah. Tambahan ini diadakan sampai sore. Jika
hari Senin dan Rabu,pulang pada pukul 16.30 . Dan pada hari Selasa serta
Kamis,pulang pada pukul 16.00. Terkadang aku dan teman – temanku merasa sangat
jenuh karena terlalu banyak materi yang harus dikuasai,tetapi semua dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Akhirnya tibalah saat hari H nya, SMPN
2 diawasi oleh guru sekolah lain dalam Ujian ini. Terdapat pula beberapa polisi
yang siap berjaga pada kegiatan UN ini. UN dilaksanakan selama 4 hari dengan
mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Setelah
UN dilaksanakan, para siswa hanya diberikan waktu 1 minggu setidaknya untuk refreshing sebentar. Karena setelah itu kami akan menghadapi US
dan Ujian Praktek. Dalam ujian praktek diuji berbagai macam pelajaran,seperti
pelajaran seni tari,seni musik,biology,fisika, dll.
Setelah diadakannya UN,US,dan UP, aku
harus melanjutkan belajar lagi untuk tes PPDB RSBI. Aku memilih untuk mengikuti
Tes PPDB di SMAN 2. Saat di tengah kesibukan, aku mendapatkan musibah. Rapot
SMP ku hilang!! Aku sangat kebingungan, khawatir, dan gelisah. Aku langsung
menghubungi wali kelasku untuk membicarakan solusinya, karena rapot akan
digunakan segera untuk PPDB SMA. Setelah berbicara dengan wali kelasku, aku
langsung ke ruang TU dan bercerita kenapa rapotnya bisa sampai hilang. Akhirnya
pihak TU mau membantuku untuk membuatkan kembali rapotnya. Setelah menunggu
beberapa hari, akhirnya rapotku sudah jadi. Dan aku mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada pihak sekolah.
Pengumuman hasil UN sangatlah lama,sekitar
dua bulanan. Pada saat itulah dibuka pendaftaran untuk kelas SBI di SMAN 2
B.Lampung. Aku mempersiapkan segala hal untuk mendaftar di SMA ini. Aku harus
mengurusnya hanya berdua dengan ayahnku, karena ibuku sedang berada di Negeri
Sakura untuk melakukan penelitian. Karena tidak ingin mengecewakan kedua
orangtuaku, penulis belajar sangat keras kadang hingga larut malam dan aku juga
mengikuti berbagai Try out untuk masuk SMA.Tak lupa,aku berdoa kepada Allah
agar diterima di SMAN 2 Bandar Lampung. Untuk masuk SMAN 2, aku harus mengikuti
tes Akademik, tes Bahasa Inggris, dan Wawancara.
Akhirnya tiba
hari saat tes PPDB dilaksanakan, aku mengisi satu persatu soal. Soal berjumlah
100 buah yang terdiri dari, Matematika, Ipa, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
dan Ilmu Pengetahuan Umum. Setelah menunggu dalam waktu cukup lama,tibalah hari
pengumuman tes PPDB SBI SMAN 2. Aku merasa sangat senang dan ternyata usahanya
selama ini tidak sia-sia,karena aku diterima di SMAN 2 Bandar Lampung dengan
nomor urut 110. Dan beberapa hari kemudiian, hasil UN diumumkan. Seluruh siswa
SMPN 2 lulus 100%. Dan aku merasa senang dengan hasil UN yang didapatnya,
karena ia merasa itu sudah lebih dari cukup.
MASA REMAJA
Sebelum mengikuti kegiatan belajar formal
di SMAN 2 B.Lampung ini, aku terlebih dahulu mengikuti pra-MOS dan MOS. Tujuan
dari pra-MOS ini untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum MOS. Seluruh nama
kelompok MOS diambil dari nama makanan. Seperti Coto , Karedok , Papeda , Pecel
, Pempek ,Peuyeum, Rujak, sampai Seruit. Aku masuk ke dalam kelompok Rujak
dengan PJ ( penanggung jawab ) Kak Ivan, Kak Rensa, Kak Guritno, dan Kak Riri.
Aku sekelompok dengan sahabatnya, Rahmat dan Genta di kelompoknya. Dalam
Pra-MOS sangatlah menyiksa,siswa diwajibkan mengikuti latihan PBB di siang
hari. Pra-Mos diadakan 3 hari dari jam 7 pagi – jam 5 sore,bahkan pernah sampai
jam setengah 6 sore. Cukup melelahkan, tetapi sangatlah asik.
Lalu,Kegiatan MOS juga diadakan selama
3 hari. Dalam kegiatan ini, para murid baru diwajibkan untuk belajar bernyanyi
hymne dan mars, menerima materi-materi moral, membuat surat cinta dan
mengumpulkan tanda tangan kakak kelas OSIS. Dalam hari terakhir, MOS diadakan
di Lembah Hijau. Menariknya, para murid baru dan perwakilan PJ harus berjalan
dari SMAN2 menuju Lembah Hijau. Disana diadakan lomba yang menguji kekompakan
setiap kelompok, seperti lomba Survival, Menyanyi Hymne dan Mars, dan yang
paling seru adalah Menampilkan Yel-Yel. Kelompokku ternyata mendapatkan juara 2
game survival dan juara 3 Lomba yel-yel. Namun hal ini tidak menjadikan
kelompok Rujak menjadi Juara Umum, karena kelompok Pempek lah yang berhak akan
hal itu.
Setelah mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan Pra-MOS dan MOS, akhirnya diadakalah pembagian kelas. Ternyata aku
ditempatkan di kelas X-4. Di kelas ini aku bertemu dengan sahabat-sahabatku
yaitu, Anas, Dimas, Fachrian, Norman, Akbar, dan Alda. Awalnya aku duduk
sebangku dengan Anas. Namun setelah kelas penulis dipindahkan ke Lab Kimia, aku
harus duduk bersama Anas, Norman, dan Dimas di meja panjang. Aku merasa senang
sekali karena mempunyai teman yang asik dan seru seperti kelasnya sekarang.
Setelah beberapa bulan, akhirnya
kami mengahadpi ujian semester. Dan saat pembagian rapot ternyata aku mendapat
rangking 2 di kelasku. Aku sangat senang sekali dengan hal itu.
Saat semester 2 dimulai, kelas kami sudah pindah kekelas yang baru
dibangun. Kami sangat nyaman dengan kelas ini,karena mempunyai fasilitas AC,
yang membuat kelas menjadi dingin. Selama di SMA, aku mendapatkan
banyak sekali tugas-tugas dan harus berusaha agar tugas yang diberi dapat
selesai dengan baik & tepat waktu. Dan aku pun mendapatkan tugas membuat autobiografi di blog oleh Ibu Muji,hingga akhirnya
tugas ini dapat aku selesaikan
dengan tuntas.
Terima kasih:D